Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah gangguan fungsi ginjal progresif yang tidak dapat pulih, menyebabkan tubuh gagal menjaga keseimbangan metabolisme, cairan, dan elektrolit. Penyakit ginjal kronis (PGK) ditandai oleh LFG kurang dari 60 ml/menit dan berlangsung lebih dari tiga bulan. Riskesdas pada tahun 2018 mencatat 713.783 orang di Indonesia terdiagnosis gagal ginjal kronis, termasuk 96.794 penderita di Jawa Tengah. Penderita biasanya menjalani terapi pengganti ginjal seperti Hemodialisis atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).
PGK seringkali berkembang perlahan dan tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala umum meliputi kelelahan, pembengkakan, perubahan frekuensi buang air kecil, dan tekanan darah tinggi. Faktor risiko utama antara lain diabetes melitus, hipertensi, riwayat keluarga, serta gaya hidup tidak sehat. Penting dilakukan skrining dan pemeriksaan rutin untuk mencegah progresivitas penyakit.
Penanganan PGK memerlukan pendekatan multidisiplin, termasuk pola makan rendah protein dan garam serta pemantauan fungsi ginjal. Pada tahap akhir, pasien membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis, CAPD, atau transplantasi. Pencegahan dengan edukasi masyarakat—cukup minum air putih, hindari penggunaan obat tanpa resep, serta menjaga tekanan dan gula darah tetap stabil—sangat penting untuk menekan angka kejadian PGK di Indonesia.